Sabtu, 31 Maret 2018

Jantung hati sekali! Telau manusia

Temui Ususama Myo-ou. " Oleh sebab itu intinya, "celupkan dan tinggikan. Seperti yang mungkin Kamu ketahui, dalam pedesaan dalam Jepang penuh rumah sedang memiliki tandas bergaya kereta angin. Hampir seluruh rumah dalam pulau mungil kami pula. Kata Jepang ini ialah gabungan daripada dua verba: 


kumu (dip dip) & toru (untuk dibawa keluar). Dia ialah dewa sundal bolong toilet. Saya sedang mencurigai untuk mengundangnya untuk melaksanakan residensi. Orang2 kecil pada jumpsuits berlabuh sebulan amat untuk melenyapkan toilet pada sebuah daftar yang dirayakan, berulang kali diumumkan melalui bentuk PA dalam pulau tersebut, yang dikenal kumitori. Ini lah alasannya. Dia nongkrong dalam kamar membasuh. Dia merahmati orang yang najis.

Pada setiap bulan melenyapkan toilet orang2 datang untuk mencelupkan & mengambil. Anehnya, bagaimanapun, lubang mandi bukan berbau. Tersebut sedikit menyampaikan dan nampi. Tetangga sebelahku Kazu-chan menuruti, setelah keturunan laki-laki keenamnya lahir, untuk meletakkan tandas berisi bangun di bagi lubang olehkarena itu takut satu diantara anak muda tersebut akan tanggal darinya. Berbeda dengan kamar sehat berada pada lorong, urut-urutan yang diambil kotoranmu daripada toilet di pit kian seperti rel (kereta api). Selama Dikau memiliki benda pembersih yang berguna, ialah. Aku tak akan terlalu galau tentang tersebut sekalipun.

Aku membayangkan "celup dan minum" mengacu di dalam metode primitif untuk menebas lubang zona di sesi bawah tandas. Metode pengucilan kotoran khalayak semacam tersebut tentu saja renceng mulut lingkungan. 

Saya bukan bisa bukan berpikir kalau satu-satunya kausa toilet flush belum untuk ke darat ini merupakan karena taktik itu bakal membuat orang2 melompat menongol dari telatah. Mereka mesti menemukan telatah berbau kejam yang kian bersih serta manis, diantaranya membersihkan kios-kios kuda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar